Ketenagakerjaan Inklusif Untuk Wujudkan Mimpi OYPMK dan Disabilitas

Tidak ada komentar
Ketenagakerjaan Inklusif Untuk Wujudkan Mimpi OYPMK dan Disabilitas


"Setelah kehilangan empat jari dalam sebuah insiden kecelakaan kerja, Saya di-PHK sepihak." Ungkap Giri Pamungkas, pemuda berusia 27 tahun asal Karawang, dikutip dari bisnisindonesia.id. 


Tidak hanya Giri saja yang mengalami penolakan di tempat-tempat kerja, namun cukup banyak terjadinya praktik penolakan terhadap penyandang OYPMK dan disabilitas dalam dunia kerja. Bahkan, mereka kerap mendapatkan penolakan hingga perlakuan yang tidak menyenangkan, mulai dari perundungan, hingga perlakuan diskriminatif. Mirisnya lagi, di berbagai daerah, baik pasien Kusta, penyandang Disabilitas karena kusta, maupun Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) sebagai bagian dari kelompok rentan, seringkali berada pada kondisi ekonomi yang buruk dan tidak memiliki akses matapencaharian yang layak. Berbagai bentuk stigma pun mereka alami, meskipun sudah menjalani berbagai pengobatan dan sembuh dari kusta, mereka tetap saja terjebak dalam lingkaran diskriminasi, dan salah satu dampaknya OYPMK dan penyandang disabilitas kesulitan mendapatkan pekerjaan.


Diskriminasi masih kerap dirasakan karena mereka dianggap tidak mandiri. Dan demi mencapai kemandirian, penyandang disabilitas OYPMK melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan keterampilan sosial. Adanya UU No.8 Tahun 2016, membuat para penyandang disabilitas bekerja di suatu perusahaan. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas karena mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja.


Untuk mengurangi serta menghapus bentuk diskriminasi tersebut, berita KBR bekerjasama dengan NLR Indonesia mengadakan live streaming pada hari Rabu, Tanggal 28 Desember 2022 baru-baru ini, tentunya ingin mengajak blogger, media dan masyarakat luas ikut menyebarkan informasi menarik mengenai kesempatan baik untuk OYPMK dan Penyandang disabilitas dalam mendapat kesempatan yang sama dalam mendapatkan pekerjaan, dengan tema "Praktik Baik Ketenagakerjaan Inklusif:  Mengantar Mimpi OYPMK  dan Disabilitas". Dalam diskusi tersebut menghadirkan dua orang narasumber, diantaranya:

1. Abdul Mujib selaku ketua Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon.

2. Antony Ginting selaku recruitment dan Selection Manager HO Alfamart


Narasumber diskusi ruang publik berita KBR


Sekilas Tentang Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (FKDC)

Dalam kesempatannya, Pak Abdul Mujib menyampaikan jika FKDC sebuah perkumpulan atau wadah untuk saling berpartisipasi kemampuan, keterampilan atau pengetahuan antar sesama difabel dan orang-orang yang pernah mengalami kusta. Selain itu juga menjadi sumber informasi kegiatan bagi difabel dan OYPMK sehingga terjadi interaksi serta bisa saling memotivasi sesama difabel. 


Abdul Mujib


Dengan kegiatan positif seperti itu, tentunya membuat difabel bisa lebih percaya diri dan bisa mendapat kesempatan kerja yang sama sebagaimana mereka yang normal dapatkan. Sehingga perlahan, perilaku diskriminasi yang kerap terjadi kian berkurang di tengah masyarakat. 


"Tujuan adanya FKDC juga untuk meningkatkan dan mengentaskan permasalahan yang sering dihadapi oleh mereka," lanjutnya.


Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (FKDC) berdiri bulan April tahun 2007 dengan jumlah anggota sebanyak 285 orang, dengan masing-masing rincian sebanyak 235 orang dari disabilitas, dan sebanyak 50 orang dari OYPMK yang kesemuanya berasal dari Cirebon.


Menurut Pak Abdul Mujib, aksi nyata yang sudah dilakukan oleh FKDC Cirebon beberapa diantaranya seperti misalnya dunia ketenagakerjaan, FKDC mendorong teman-teman difabel dan OYPMK untuk melamar kerja di Alfamart, dan sejauh ini sudah ada sekitar 21 orang yang direkrut meskipun belum ada yang mendapatkan panggilan. Selain itu, sudah ada dua orang teman OYPMK yang sudah diangkat menjadi PNS, yakni satu orang menjadi guru SMK dan satu orang menjadi guru di Sekolah Luar Biasa (SLB). Dan masih ada beberapa teman OYPMK dan Disabilitas yang telah mendapatkan penempatan yang layak di tempat kerja.


Kesempatan dan Hak untuk Disabilitas dan OYPMK

Kesempatan kerja untuk disabilitas dan OYPMK telah dilakukan oleh Alfamart sejak tahun 2016, sejak pemerintah mengeluarkan UU yang mewajibkan perusahaan swasta untuk mempekerjakan disabilitas dan OYPMK sebanyak satu persen dari penerimaan karyawan pada perusahaan tersebut. 


Ketenagakerjaan Inklusif Untuk Wujudkan Mimpi OYPMK dan Disabilitas


"Dalam perekrutan karyawan Alfamart--baik difabel maupun OYPMK--Alfamart berkolaborasi dengan yayasan disabilitas maupun sekolah seperti SLB, hingga universitas." Terang Pak Antony Ginting.


Nah, pada hakikatnya, penyandang disabilitas dan Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) mempunyai hak yang setara dengan orang yang normal. Dan kita, hendaknya ikut berkontribusi dengan tidak mengucilkan dan memberikan kesempatan yang sama untuk mereka agar hidup mereka bisa lebih baik dan lebih sejahtera.


Kisah Elmi Sumarni Ismau, Sosialisasi Difabel Berdasarkan Pengalaman

Tidak ada komentar


penerima apresiasi SATU Indonesia Award dari ASTRA

Elmi Sumarni Ismau adalah salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Award dari ASTRA. Elmi yang bermukim di Kupang, Nusa Tenggara Timur adalah seorang difabel yang memakai kursi roda. Sebagai penyandang disabilitas, Elmi sangat memahami kesulitan yang dialaminya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Elmi dengan kelima temannya (lima orang difabel, dan satu non-disabilitas), mereka membentuk Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas Untuk Inklusi atau GARAMIN.  Gerakan yang diprakarsai saat pandemi Covid ini pada 14 Februari 2020, berhasil mendapatkan perhatian masyarakat. 

Alasan GARAMIN menjalani aktivitasnya adalah berdasarkan keinginan untuk  mengubah mindset tentang penyandang disabilitas. Tujuannya secara luas adalah mensosialisasikan bahwa  penyandang disabilitas dapat mandiri layaknya orang biasa bila diberikan akses dan kesempatan. 

Kisah inspiratif Elmi bahkan mendapatkan apresiasi ASTRA dan bisa  berkontribusi secara luas. Artikel ini mengulas secara singkat bagaimana cerita Elmi mempengaruhi kisah pada disabilitas dan merubah naratif mereka dalam berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan yang inklusif.


Kontribusi GARAMIN Dalam Membantu Sesama Difabel

GARAMIN sebagai institusi dijalani dengan serius dan bahkan legal. Hal ini termasuk melegalkan aktifitasnya dengan notaris. Dengan demikian, gerakannya bisa lebih meluas dan juga didukung dengan bantuan hukum. Sejak awal didirikannya, ada banyak hal yang telah GARAMIN lakukan. Beberapa di antaranya termasuk : 

1. Layanan Kesehatan Selama Pandemi COVID-19

Secara umum kita semakin tereduksi masalah kesehatan ketika pandemi COVID-19. Para penyandang disabilitas mengalami kesulitan mendapatkan layanan kesehatan karena berbagai alasan. Mereka dinilai layaknya orang yang sakit, data mereka tidak terdata dengan rapi, dan yang paling penting adalah penjadwalan vaksin bagi penyandang disabilitas yang tidak kunjung mendapatkan giliran. 

2. Kegiatan Relawan

GARAMIN melakukan pendampingan agar dibukakan akses untuk memperoleh vaksinasi COVID-19. Walau memiliki keterbatasan, anggota GARAMIN NTT membuktikan kalau mereka juga bisa jadi relawan dan berkontribusi saat terjadi Badai Seroja di NTT pada April 2021. 

Para relawan membantu rekan disabilitas di lokasi bencana. GARAMIN juga menyediakan alat bantu, menyediakan akses dan fasilitas di tempat umum, dan juga mensosialisasikan apa yang bisa masyarakat lakukan untuk mendukung kemandirian para difabel di desa-desa.

3. Kerjasama Dengan Pemerintah 

Elmi sangat menyadari kalau pihak pemerintah perlu dilibatkan agar bisa membuat perubahan yang berdampak nyata. Elmi mengusulkan keberadaan desa inklusif untuk bisa mendukung kehidupan para disabilitas. Hal tersebut disambut baik dengan didirikannya 6 desa inklusif sebagai percontohan. 

Elmi juga menyoroti kurangnya materi bacaan untuk para tuna netra. Dengan mengangkat isu tersebut, pemerintah pun tergerak untuk menambah bahan bacaan Braille untuk mereka yang membutuhkannya. 

Elmi dan teman-teman difabel adalah satu dari banyak pejuang muda di negeri ini yang patut dijadikan inspirasi. Difabel adalah kelompok masyarakat yang belum mendapat perhatian optimal baik dari pemerintah daerah maupun pusat. 

Penerima penghargaan satu Indonesia Awards 2022

Apresiasi SATU dari ASTRA memberikan perhatian pada masalah tersebut. Wanita hebat ini kini  mengabdi dan merupakan aktivis disabilitas di Kupang, Nusa Tenggara Timur yang sangat aktif. Elmi Sumarni memahami kesulitan para difabel berdasarkan pengalamannya sendiri. 

Dengan demikian, beliau jadi lebih semangat untuk berbagi info untuk mensosialisasikan bagaimana caranya berinteraksi dengan para penyandang disabilitas. Elmi juga mulai menyoroti isu berat dimana penyandang disabilitas perlu memperjuangkan hak mereka. 

Penghargaan dari Astra Indonesia, yang diperolehnya pada 2021 membuktikan kalau semua usahanya diapresiasi oleh banyak orang. Dedikasi dan semangat Elmi bahkan terdengar melampaui wilayah Nusa Tenggara Timur. 

Keterbatasan fisik tidak membuat Elmi jadi terpuruk. Khususnya karena kondisi Elmi yang jadi difabel bukan sejak lahir. Karena kecelakaan yang dialaminya, Elmi bangkit untuk merubah keadaan dengan tekad dan dukungan orang-orang disekitarnya.

ke atas